Di malam hari, saat hujan deras, langit tiba-tiba menyala, tak lama  kemudian disusul oleh suara menggelegar. Tahukah Anda bagaimanakah petir  luar biasa yang menerangi langit muncul? Tahukah Anda seberapa banyak  cahaya yang dipancarkannya? Atau seberapa besar panas yang  dilepaskannya?
Satu kilatan petir adalah cahaya terang yang terbentuk selama  pelepasan listrik di atmosfer saat hujan badai. Petir dapat terjadi  ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfer – masih  dalam satu awan, atau antara awan dan permukaan tanah, atau antara dua  permukaan tanah – mencapai tingkat tinggi.
Kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada  sambaran pertama muatan negatif (-) mengalir dari awan ke permukaan  tanah. Ini bukanlah kilatan yang sangat terang. Sejumlah kilat  percabangan biasanya dapat terlihat menyebar keluar dari jalur kilat  utama. Ketika sambaran pertama ini mencapai permukaan tanah, sebuah  muatan berlawanan terbentuk pada titik yang akan disambarnya dan arus  kilat kedua yang bermuatan positif terbentuk dari dalam jalur kilat  utama tersebut langsung menuju awan. Dua kilat tersebut biasanya beradu  sekitar 50 meter di atas permukaan tanah. Arus pendek terbentuk di titik  pertemuan antara awan dan permukaan tanah tersebut, dan hasilnya sebuah  arus listrik yang sangat kuat dan terang mengalir dari dalam jalur  kilat utama itu menuju awan. Perbedaan tegangan pada aliran listrik  antara awan dan permukaan tanah ini melebihi beberapa juta volt.
Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada  yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika.  Suhu pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajat  Celcius. Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.050  dan 1.100 derajat Celcius. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petir  terkecil dapat mencapai 10 kali lipatnya. Panas yang luar biasa ini  berarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkan  seluruh unsur yang ada di muka bumi.
Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000  derajat Celcius. Dengan kata lain, suhu petir adalah 1/70 dari suhu  permukaan matahari. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang  daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Sebagai  pembanding, satu kilatan petir menyinari sekelilinginya secara lebih  terang dibandingkan ketika satu lampu pijar dinyalakan di setiap rumah  di Istanbul. Allah mengarahkan perhatian pada kilauan luar biasa dari  petir ini dalam Qur’an :
“…Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” (QS. An Nuur, 24:43)
Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan  96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan  bumi dalam waktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan  menuju ke awan dalam tempo 70 mikrodetik. Secara keseluruhan petir  berlangsung dalam waktu hingga setengah detik.
Suara guruh yang mengikutinya disebabkan oleh pemanasan mendadak dari  udara di sekitar jalur petir. Akibatnya, udara tersebut memuai dengan  kecepatan melebihi kecepatan suara, meskipun gelombang kejutnya kembali  ke gelombang suara normal dalam rentang beberapa meter. Gelombang suara  terbentuk mengikuti udara atmosfer dan bentuk permukaan setelahnya.  Itulah alasan terjadinya guntur dan petir yang susul-menyusul.
Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami  bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana  sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan  positif dan negatif, yang tak terlihat oleh mata telanjang, menunjukkan  bahwa petir diciptakan dengan sengaja. Lebih jauh lagi, kenyataan bahwa  molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul  dari kekuatan ini, sekali lagi membuktikan bahwa petir diciptakan dengan  kearifan khusus.
Allah secara khusus menarik perhatian kita pada petir ini dalam Al  Qur’an. Arti surat Ar Ra’d, salah satu surat Al Qur’an, sesungguhnya  adalah “Guruh”. Dalam ayat-ayat tentang petir Allah berfirman bahwa Dia  menghadirkan petir pada manusia sebagai sumber rasa takut dan harapan.  Allah juga berfirman bahwa guruh yang muncul saat petir menyambar  bertasbih memujiNya. Allah telah menciptakan sejumlah tanda-tanda bagi  kita pada petir. Kita wajib berpikir dan bersyukur bahwa guruh, yang  mungkin belum pernah dipikirkan banyak orang seteliti ini dan yang  menimbulkan perasaan takut dan pengharapan dalam diri manusia, adalah  sebuah sarana yang dengannya rasa takut kepada Allah semakin bertambah  dan yang dikirim olehNya untuk tujuan tertentu sebagaimana yang Dia  kehendaki.
Sumber : http://www.harunyahya.com
 









0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.