Sejarah  stadion Santiago Bernabeu  memang tak bisa dipisahkan dengan perjalanan  Real Madrid, klub raksasa  di pentas Liga Spanyol. Santiago Bernabeu  berdiri seiring pesatnya  prestasi dan fanatisme publik pada El Real.  Real Madrid sendiri berdiri  pada 1902. Saat pertama kali eksis di pentas  Liga Spanyol, Real tak  memiliki stadion yang representatif. Mereka  hanya memanfaatkan stadion  kecil bernama Campo de O'Donnel yang hanya  memiliki kapasitas 8.000  penonton. Sebelas tahun Real memanfaatkan Campo  de O'Donnel. Pada 1912,  mereka hijrah ke komplek stadion yang lebih  luas di Estadio de  Chamartin. Real resmi memakai Estadio de Chamartin  sejak 17 Mei 1923  yang sekaligus menandai gelar pertama Real di pentas  Liga Spanyol. Laga  pembuka pemakaian Estadio de Chamartin ditandai  dengan laga lawan  Newcastle United yang disaksikan 22.500 suporter.  Seiring perjalanan  waktu, prestasi Real semakin membaik. Dukungan publik  pun terus  melimpah. Ini yang kemudian memunculkan gagasan pada Don  Santiago  Bernabeu, yang terpilih sebagai presiden Real pada 1943, untuk   merenovasi Estadio de Chamartin. Bernabeu melihat, Estadio de Chamartin   tak cukup untuk menampung luapan pendukung yang ingin melihat langsung   penampilan tim kesayangan mereka di lapangan.
"Ini  bukan ambisi  pribadi saya. Tapi, ambisi klub dan pendukungnya. Real  klub besar. Kami  butuh stadion yang megah sebagai representasi  kebesaran Real Madrid,"  papar Bernabeu kepada situs resmi Real.
Ucapan  Bernabeu seolah  titah yang tak boleh dibantah. Setelah dana terkumpul  sebanyak 3 juta  pesetas (sekitar USD20 Ribu atau Rp184 Juta) untuk  pembangunan lapangan,  serta 37 juta pesetas (USD 275 Ribu atau Rp2,5 M)  untuk pembangunan  fisik stadion, pada 17 Oktober 1944 peletakan batu  pertama yang menandai  renovasi total Estadio de Chamartin dimulai.
Sebagai  desainer,  pengurus Real menunjuk dua arsitek Luis Alemany Soler dan  Manuel Munoz  Monasterio. Setelah tiga tahun berjalan, wajah baru  Estadio de Chamartin  yang awalnya hanya sebuah stadion kecil dengan  model bangunan yang  kaku, berubah menjadi stadion yang lebih modern.  Daya tampungnya juga  lebih luas, yakni mencapai 73.300. Pada awal  Desember 1947, stadion  dinyatakan siap pakai. Untuk menunjukkan bahwa  stadion sudah layak  pakai, pada 14 Desember 1947, digelar laga  pembukaan antara Real Madrid  menjamu klub Portugal, OS Belenenses. Laga  tersebut dimenangkan Real  3-1. Sabino Barinaga tercatat sebagai  pencetak gol pertama di stadion  baru Real. Nah, untuk menghargai ide  besar Santiago Bernabeu, sejak 4  Januari 1955, stadion tak lagi memakai  nama Estadio de Chamartin. Nama  itu berubah menjadi Estadio Santiago  Bernabeu.
Seiring   perkembangan zaman, stadion sempat beberapa kali direnovasi. Daya   tampung terus diperluas. Bahkan, pernah mencapai 120.000. Namun, daya   tampung kembali diperkecil menjadi 80.000 karena terbentur regulasi baru   UEFA musim 1998-1999 soal kapasitas stadion yang tak boleh lebih dari   100.000.Di renovasi pada 2003 silam, stadion yang namanya diambil dari nama Presiden FC Madrid tersebut untuk pertama-kalinya dibangun pada 27 Oktober 1944.
Gambar berikut adalah pemandangan Stadion Santiago Bernabéu dari luar
Santiago Bernabeu Stadium
Gambar dibawah adalah pemandangan Stadion Santiago Bernabéu dari dalam.
 Santiago Bernabeu Stadium
Sumber : http://allthesoccer.blogspot.com/2009/07/santiago-bernabeu.html
 













0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.